Senin, 25 November 2019

On November 25, 2019 by MI SALAFIYAH BANIN BANAT in , ,    No comments


Kedelai merupakan salah satu jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur. Maka pada zaman dahulu belum ditemukan kedelai karena kita tinggal di Asia Tenggara. 
Nah, tanaman ini dibudidayakan sejak 3.500 tahun yang lalu. Bagian dari kedelai yang bisa dimakan sebenarnya biji dari polong kedelai. Jadi, yang dimakan itu biji dari polong kedelai bukan daunnya ataupun batangnya.
Kedelai muda berbentuk polong yang belum keras dan berwarna hijau seperti gambar berikut;

https://images.app.goo.gl/fzkEUrfWhZ7Yqxe6A


Namun, ketika sudah tua warnanya berubah menjadi kecoklatan, dan ketika matang akan mengerasdan mongering seperti gambar dibawah ini;
   
https://images.app.goo.gl/wEtBVbKX9Tkc6TaK8


Sejak abad ke-16 tanaman ini telah dibudidayakan di pulau jawa yang dibawa oleh imigran (perpindahan orang dari suatu Negara ke Negara lain) sebagai bahan makanan. Berarti di Indonesia, Pulau Jawalah merupakan pulau pertama yang membudidayakan tanaman kedelai.
Awalnya, secara tradisional kedelai memang tidak pernah ditanam secara luas sebagai tanaman sisipan. Maksudnya adalah kedelai hanya sebagai makanan pendamping bukan sebagai makanan pokok seperti, Ubi Kayu dan Jagung. Kedelai mulai menjadi komuditas terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Oleh karena itu, secara berangsur terjafi perubahan dari corak usaha tani tradisional kecorak usaha tani komersial untuk memperoleh suatu keuntungan maksimal. Maksudnya kedelai yang tadinya dijual dari petani tradisional lalu berpindah ke petani modern untuk mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
Kedelai telah lama dikenal sebagai tanaman pangan yang memiliki kandungan protein tinggi jika dibandingkan dengan tanaman lain. Selain itu, kita juga harus memakan makanan yang mengandung protein yang tinggi seperti kacang-kacangan termasuk kacang kedelai. Kandungan protein pada kedelai inilah yang  membuatnya kerap disebut istilah daging tanpa tulang atau daging yang tumbuh di lading-ladang.
Kedelai merupakan komoditas terpenting ketiga setelah Padi dan Jagung, berarti kedelai termasuk dalam kategori komuditas terpenting sama seperti Padi dan jagung. Lebih dari 90% kedelai Indonesia digunakan untuk bahan pangan, terutama pangan olahan yaitu sekitar 88% untuk tahu dan tempe, 10% untuk bahan panga olahan lainnya dan sekitar 2% untuk benih. Jadi, sebagian kedelai digunakan untuk bahan makanan sebanyak 98% selebihnya untuk benih. Manfaat yang besar dari kedelai merupakan suatu keunggalan daru kedelai, dan keunggulan inilah yang membuatnya disukai banyak orang. Bahan pangan olahan yang dihasilkan dari kedelai merupakan bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat umum, seperti; tahu, tempe, susu kedelai, kecap tauca, dll.
Tanaman kedelai sangan cocok ditanam di lahan terbuka berhawa panas. Berarti tanaman kedelai tidak cocok saat bersuhu dingin. Di Indonesia, tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik di daerah rendah sampai dengan ketinggian 200 meter DPL. Pasti kalian bertanya-tanya mengapa kedelai tumbuh dengan baik di dataran rendah? Jawabanya adalah karena dataran rendah bersuhu panas, sedangkan dataran tinggi bersuhu dingin.  Curah hujannya pun berkisar antara 150 mm – 200 mm/bulan dengan lama penyinaran matahari 12 jam/hari. Guna menghasilkan kedelai yang baik, maka diperlukan benih kedelai yang berkualitas pada fase penanaman.  Biji atau benih ditanam secara langsung pada lubang yang dibuat sedalam 3 – 4 cm dengan jarak sesuai dengan kondisi lahan. Pada tiap luang diisi sebanyak 2-3 butir benih, kemudian ditutup dengan tanah tipis. Perawatan kedelai juga cukup mudah, yaitu dengan penyiraman, pemupukan sampai pembasmian hama.

Karya; siswa kelas VI MIS BB Siman 2019/2020

0 komentar:

Posting Komentar